Minggu, 24 Maret 2013
Pikiran Rakyat (Belia Inspirasi), 19 Maret 2013
Remaja juga Seorang Pemimpin
Berbicara pemimpin layaknya membicarakan orang yang kita percayai. Orang yang mampu menjadikan negara atau wilayahnya menjadi suatu tempat yang tenteram bagi masyarakatnya. Tidak hanya itu, masyarakat menginginkan pemimpin yang mampu memberikan rasa bahagia pada mereka. Yang jelas, begitu banyak kriteria seorang pemimpin jika dilihat dari sudut pandang perorangan.
Nah, beberapa hari yang lalu masyarakat Jawa Barat telah dihadapkan pada pemilihan gubernur dan wakil gubernur yang baru. Hari di mana masyarakat memilih pemimpin yang dinilai cocok dengan kriterianya masing-masing. Pemimpin yang mereka harapkan tiada lain ialah pemimpin yang mampu menampung aspirasi mereka. Di samping itu masyarakat boleh menentukan pilihannya tanpa ada sedikit pun unsur paksaan dari orang lain.
Tidak hanya orang dewasa saja yang ramai membicarakan hal ini, para remaja atau kaum terpelajar pun ikut membicarakan serta meramaikan pemilihan calon gubernur (cagub) serta calon wakil gubernur (cawagub) Jabar tahun ini. Mereka beranggapan pada tahun ini akan mendapatkan Jawa Barat yang lebih baik. Para pelajar juga sering mengemukakan pendapatnya mengenai pemimpin yang akan mereka dukung menjadi gubernur dan wakil gubernur nanti. Pokoknya pendapat-pendapat dari para remaja tentang pemilihan cagub dan cawagub Jabar begitu banyak diperbincangkan.
Beginilah seharusnya para remaja berperan sebagai anak bangsa yang baik, bukan terjerumus pada narkoba dan pergaulan bebas. Sebab pemimpin bukan hanya diartikan sebagai gubernur atau pun wakil gubernur. Kita pun sebagai para remaja telah menjadi pemimpin bagi adik kelas dan yang lainnya. Para remaja juga harus memberi suri tauladan bagi anak-anak yang umurnya masih di bawah kita. Oleh karena itu, kita harus menyumbangkan pemikiran serta menggerakan tenaga supaya terjalinnya keharmonisan menuju negara yang lebih baik.
Setelah tercapainya negara yang tenteram dan baik, maka kita akan lebih tenang karena remaja yang akan lahir berikutnya akan tau dan melihat hasil jerih payah kita waktu dulu, dan mereka akan termotivasi supaya menjadi remaja yang lebih baik dari pada remaja-remaja yang terdahulu.
Dari sini remaja harus berperan penting dalam mensukseskan negaranya. Bukan meruntuhkan negaranya dengan perbuatan-perbuatan yang bertolak belakang dengan aturan-aturan negara serta agamanya sendiri.
Dengan jiwa kepemimpinannya, remaja harus mampu memperkokoh tali silaturahmi sebagai pembaharu bumi menuju tercapainya aturan-aturan yang dapat menjadikan suatu negara menjadi tenteram. Remaja juga harus memunculkan taringnya untuk merobek ketidak adilan yang telah lama mendarah daging di bumi pancasila. Serta remaja harus menjadi tonggak sebagai penahan dari penjajahan baik pengrusakan moral atau penindasan yang menimpa negaranya. Sebab di tangan remajalah tertanam kesuksesan negara***
Yuris Fahman Zaidan. Kelas XI, MA Persis 03 Pameungpeuk.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar