Selasa, 20 Desember 2011

Kado Termurah

Ingatkah  ketika  merpati  datang
mengantarkan  surat   kepada  hati
bersama  rerumputan  hijau
aku  tanam  mawar
ku  beri  pupuk bernama  rasa
lalu  angin  menyapu  butiran-butiran  cinta
menuju  abadi
setelah  tumbuh  mawar
aku  petik,
dan  kuberikan
seiring  gerimis  telah  memudarkan  perselisihan
kini  matahari  terus  menerangi
tak  henti-hentinya  padam
walau  mendung  berusaha  masuk
guntur  risihkan  keadaan
ombak  berdatangan
sampai  magma  ingin keluar
lalu  hancurkan  keadaan
tapi  aku  berpesan  pada  Tuhan
melalui  bisikan  malam
semoga  cinta  abadi
sampai  burung-burung  membawa  ruh  kita  menuju  illahi
tak  ada  lagi  gagak yang  hitamkan  keadaan
kini  hitam  telah  pudar
putih  merpati  telah  menyapunya
akhirnya
putih  mengantarkan  kita  menuju  kedamaian

Rabu, 14 Desember 2011

Jum'at

Pagi datang, bawakan dingin rasuki tubuh
Angin menyapa melalui dinding kamar
Tak ketinggalan, kabut hinggap di dedaunan
Burung mulai bertengger dipepohonan
Berkicau untuk pagi
Lalu matahari segera menjemput pada siang
Menjemput pada kesucian
Dimana adzan mulai berdatangan
Lalui gendang telinga sampai menyentuh hati
Menggerakan kita pada air suci
Ku siram tubuh sampai pudar kebencian
Setelah itu
Aku bersiap memasuki pintu kedamaian
Bersiap bertemu dengan-Nya
Semoga aku diterima
dan pintu dibukakan


Yuris Fahman Zaidan
09122011

Senin, 05 Desember 2011

Kepada Wanita Disana

Aku masih ingat ketika senyum itu kulihat
Ketika aku merangkai kata-kata
Dulu sebelum kau hilangkan rasa
Sinar selalu terangi hati
Tapi berbeda
Kini mendung datang
Gerimis telah menghapus cerita yang telah kita buat
Kini puisi itu bukanlah jejak
Bagimu hanyalah sebuah sampah
Tanah telah jadi saksi
Saksi dari selembar kertas berisikan puisi
Biarlah, biarlah bumi melahap rangkaian kata
Rangkaian kata yang telah kubuat bersama rasa
Mekar mawar kini telah layu
Cinta memudar
Memudar ditelan waktu