Di tanah seluas kurang lebih 500 Ha, terhampar perkebunan teh yang menghijau. Dahulu, saat perkebunan teh tersebut masih berada di bawah kendali R. E. Kerkhoven, akses jalan untuk sampai ke perkebunan memerlukan waktu yang tidak sedikit. Ketika kita menyebutkan R. E. Kerkhoven sebagai juragan teh, maka perkebunan teh yang dimaksud tiada lain adalah perkebunan teh Gambung. Hal ini bisa dibuktikan dengan adanya bukti sejarah berupa pemakaman R. E. Kerkhoven sendiri di daerah Gambung
Gambung menjadi tempat strategis untuk ditanam teh. Lokasinya berada
di lereng Gunung Tilu, dihimpit oleh dua perkebunan teh: Malabar dan Patuha.
Udaranya yang segar, membuat para wisatawan—baik yang berada di daerah Bandung
atau di luar Bandung—betah berlama-lama di Gambung.