Jumat, 14 Juni 2013

Pikiran Rakyat (Belia Cerpen), 16 April 2013


Jasa Sepatu Bolong
           
“Ah, kenapa aku selalu diliputi kesialan jika aku memakai sepatuini” ucapku dalam hati sambil menahan rasa kesal.

Di sepanjang perjalanan menuju sekolah hatiku diliputi dengan rasakesal. Rasa kesal itu tiada lain disebabkan oleh sepatuku yang bolong. “Jikaada sepatu lagi untuk menggantikan sepatu yang aku pakai ini, pasti aku akanmembuangnya jauh-jauh, tapi apa boleh buat sepatu inilah satu-satunya yang akupunya” sekali lagi aku menggerutu sambil melihat sepatu bagus yang dipakai olehAsep. Setiap aku pergi ke sekolah pasti kaos kakiku jadi basah apalagi bilamusim penghujan tiba, itulah yang membuat hatiku kesal. Yang terpikir dipikiranku bagaimana caranya supaya aku bisa mempunyai sepatu seperti sepatuyang dimiliki Asep. Ya, setidaknya sepatu yang aku inginkan tidak bolong.