Kamis, 15 Maret 2012

Inilah Kita

Waktu itu ketika aku masih setia di depan layar televisi, saat hujan membasahi atap rumah-rumah yang kering. Gemuruh guntur terdengar sangat kencang, menggetarkan hati. Kemarau telah memberi kata pada awan, menyuruh menurunkan hujan. Dan ketika itu malam telah dipenuhi oleh ketakutan-ketakutan.
            Aku sadar, bahwa kita mahluk berakal yang tak lepas dari kesombongan. Telah membelok dari jalan yang lurus, bahwa keinginan adalah segalanya. Menghalalkan segala cara untuk mendapatkannya.
            Tuhan telah menciptakan kita dengan sempurna, kebaikan adalah landasan hidup dan keburukan adalah pelajaran. Tinggal mana yang mau kita pilih?
            Hari ini, hari dimana aku berpikir sebagai mahluk yang berakal, kita adalah orang yang pintar, tapi kepintaran kita dipakai untuk keburukan. Biarlah, semoga orang sadar bahwa dirinya akan mati, kematiaanya akan sunyi seperti malam dan takut seperti mendengar suara guntur.
            Aku bergegas mengambil segelas air teh untuk menghangatkan badan karena hujan telah memberi dingin.