Kamis, 17 Februari 2011

Antara Aku dan Cermin

Antara Aku dan Cermin

oleh Yuris Fahman Zaidan pada 18 Februari 2011 jam 8:57
Di saat aku pandang jam dinding, pandanganku buram dan tidak jelas, lalu aku ambil kacamata, di saat itu juga penglihatanku menjadi jelas. Kemudian terbayanglah dipikiran, apakah diriku ini jelas, ataukah bukan aku yang berada di dalam tubuhku ini ??? Aku terus bertanya dan bertanya pada diriku sendiri, apakah aku ini adalah aku yang sebenarnya, ataukah aku yang bersembunyi di balik kacamata ?
Terus aku pergi sambil jalan-jalan keluar, sambil jalan aku melihat jelas layang-layang yang berterbangan di angkasa, tapi ketika aku buka kacamata layang-layang itu tidak jelas lagi bahkan seperti yang menghilang.
Apakah aku ibarat mataku yang perlu bantuan kacamata untuk melihat karena mataku minus ???
Selintas di bayanganku, aku adalah seorang manusia yang tidak bisa melihat tanpa orang lain. (Orang lain disini di artikan sebagai kacamata).



Aku mulai bercermin, dan aku melihat mukaku sendiri di cermin , kemudian aku menempelkan telunjuk tangan kanan ke hidungku yang ada di cermin. "Siapakah aku ?" itulah yang aku ucapkan. Ketika aku bicara, cermin itu juga ikut bicara . Aku mulai bingung , manakah aku yang sebenarnya , aku sendiri ataukah yang ada di cermin itu ? Ketika aku ucapkan "akulah yang asli !!!!!!!!" cermin itu juga ikut bicara seperti apa yang dikatakan aku. Aku mengira hanya bayanganku di cermin, tapi aku berfikir lagi apakah yang di cermin itu asli dan aku yang menjadi cerminya. Ataukah aku yang asli dan cermin itu sendiri yang menjadi bayanganku ?

Apa bisa aku jadi ada dua, yang ke satu aku yang hidup di dunia, dan yang keduanya aku yang hidup di dalam cermin atau  cerminan aku yang hidup di dunia tergambar jelas dalam cermin itu.
Aku mulai pusing lagi di saat aku memikirkan itu yang ku anggap teka-teki silang paling sulit. Di tambah lagi saat tidak memakai kacamata, penglihatan ku jadi tidak jelas, tetapi saat memakai kacamata penglihatanku menjadi jelas.

Ibaratnya aku yang asli adalah aku yang ada di kaca, karena dengan kaca penglihatanku menjadi jelas dan kalau tidak pakai jadi buram. Begitu pula saat aku memandang cermin, muka aku terlihat jelas oleh mataku, akan tetapi saat tidak melihat cermin, mataku tidak bisa melihat diriku lagi.
"Aku harus bisa mengenal diriku sendiri ?" itulah ucapanku di saat aku berfikir kalau diri ini ingin mengenal aku, aku juga harus mengenal diri ini.
Setelah aku bingung memikirkan diriku sendiri tapi aku mendapat kesimpulan.
Bahwa diriku yang berada di cermin adalah cerminan aku yang berada di dunia, sedangkan aku adalah cerminan ku yang berada dalam cermin.


Aku serasa bermimpi dengan semua hal yang terjadi hari ini, aku terasa di rasuki roh diriku tapi diriku yang asli.
Sedangkan yang berada dalam diriku adalah cerminan itu. Aku di selimuti oleh mimpi itu dimana aku tidak bisa berkutik dan membayangkan apa yang terjadi pada saat itu.
Sesudah beberapa hari aku mulai melupakan kejadian itu. Terus KRINGGG suara sms dari handphone ku, aku membukanya, isi smsnya seperti ini "maaf, dengan siapa ini  ?".  Seketika aku teringat dengan kejadian  waktu-waktu kemarin. Aku mulai bingung lagi.......
Hem bingung yah mikirin siapa diriku ini .........

Alamak jangan-jangan bukan aku yang berda dalam diriku ini. Karena aku teringat dengan perkataan seseorang bahwa kita harus bisa mengenal diri kita sendiri. hahaha


Hahaha...lieurnya tulisanna...
Yah maksudnya kalau kita ingin mengenal diri kita sendiri, maka kenalkalah kita pada diri kita sendiri.........